TEKNIK
PENULISAN ARTIKEL KORAN ATAU MAJALAH
Makalah
Disusun
Untuk Memenuhi Tugas
Mata
Kuliah : Karya Tulis Ilmiah
Dosen
Pengampu : M. Rikza Chamammi, M. S.I.
Disusun
Oleh:
1. Luluk
Fitriana (1403036027)
2. Muhammad
Rizal (1403036028 )
3. Wildan Haris Lesmana (1403036029 )
FAKULTAS
ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2015
I. PENDAHULUAN
Menulis merupakan suatau kegiatan komunikasi berupa penyampain pesan
(informasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Menulis
menjadi sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis
dengan tujuan memberitahu, meyakinkan, atau menghibur. Sebagai salah satu softskill, menulis dapat
dipelajari. Kepiawaian seorang penulis bukan semata-mata disebabkan oleh bakat
yang dimilikinya saja, tetapi juga hasil dari latihan secara terus-menerus.
Pramoedya Ananta Noer mengatakan, “semua harus ditulis. Apapun. Jangan takut
tidak dibaca atau tidak diterima penerbit. Yang penting tulis, tulis, dan
tulis. Suatu saat pasti berguna.”
Artikel
merupakan sebuah tulisan tentang suatu pokok khusus dalam surat kabar atau
majalah. Untuk menulis artikel,tidaklah semudah membuat karangan biasa. Bila
sudah menguasai kiat dasar mengarang, kita tidak akan kesulitan dalam menulis
karangan-karangan tersebut. Dalam menulis artikel itu sendiri, kita dapat
dengan bebas menuangkan ide-ide yang kita miliki misalnya saja pengalaman
pribadi ataupun merujuk pada suatu referensi.
II. RUMUSAN
MASALAH
1.
Apa Pengertian
Artikel Koran atau Majalah?
2.
Apa Tujuan
Penulisan Artikel Koran atau Majalah?
3.
Apa Saja Ruang
Lingkup Artikel Koran atau Majalah?
4.
Bagaimana
Langkah Penyusunan Artikel Koran atau Majalah?
5.
Apa Contoh
Artikel Koran atau Majalah?
III. PEMBAHASAN
A. Pengertian Artikel Koran atau Majalah
Artikel dalam bahasa Inggris ditulis “article”.
Menurut kamus lengkap Inggris-Indonesia karangan Prof. Drs. S. Wojowasito dan
W.J.S Poerwadarminto, article berarti “karangan”. Sedangkan “artikel”
dalam bahasa Indonesia, menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia terbitan Balai
Pustaka, berarti karangan di surat kabar, majalah, tabloid dan sebagainya.
Dalam lingkup jurnalistik, para pakar komunikasi
menerjemahkan artikel, berdasarkan sudut pandang masing-masing. Menurut R. Amak
Syarifuddin, dosen Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Massa (STIKOSA-AWS) Surabaya,
artikel adalah suatu tulisan tentang berbagai soal, mulai politik, sosial,
ekonomi budaya, teknologi, olahraga, dll.
Artikel adalah tulisan lepas berisi opini seseorang
yang mengupastuntas suatu masalah tertentu yang sifatnya aktual atau kontroversial
dengan tujuan untuk memberitahu, memengaruhi, dan meyakinkan .
Secara teknik jurnalistik, artikel adalah salah satu
bentuk opini yang terdapat dalam surat kabar atau majalah.
Artikel adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat
dalam jurnal atau buku kumpulan artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan
mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan.
Koran
(newspaper) adalah penerbitan berkala yang berisikan artikel, berita-langsung
(straight news), dan iklan. Wujud
koran pad aumumnya berupa lembaran
kertas ukuran plano (sekitar 58x85 cm).
Berdasarkan tujuan dan segmentasinya
pada umumnya muncul dalam motonya jenis koran yang umm , diantaranya
koran independen, koran partai, koran kuning (berita sensasional di seputar
selebriti, kriminal, seks, dan pornografi).
Majalah adalah publikasi atau terbitan berkala yang
memuat berbagai artikel, berita-olahan, cerita, mitos. Majalah dicetak dalam
lembaran kertasberukuran kuarto, folio bahkan dijilit seperti buku.
Menurut analisa kami, artikel koran atau majalah
adalah suatu karya yang disajikan melalui tulisan yang bersifat subjektif,
kreatif, serta referensial yang diterbitkan pada surat kabar harian maupun
majalah. Subjektif dalam hal ini berarti tulisan pada artikel merupakan opini
penulis sendiri terhadap suatu fenomena. Kreatif berarti setiap penulis artikel memiliki
sebuah kemampuan untuk menghasilkan artikel yang berbeda dari yang diciptakan
orang lain. Suatu artikel yang ditulis secara referensial membutuhkan
sumber-sumber realita yang relevan seperti surat kabar, buku, skripsi, jurnal,
dll.
B. Tujuan Artikel Koran atau Majalah
Artikel
mempunyai banyak tujuan dalam penulisannya seperti yang diungkapkan oleh AS
Haris Sumadiria, yaitu :
a.
Memberitahu
Artikel memberi sejumlah informasi penting bagi pembaca tanpa ada
unsur promosi atau mempengaruhi
keyakinan pembaca.
b.
Mempengaruhi
dan meyakinkan
Biasanya pebulis memberikan pendapatnya dengan tujuan mengajak pembaca
melakukan sesuatu atau mempengaruhi asumsi yang dimiliki oleh pembaca
berdasarkann argumen yang dimiliki penulis.
c.
Menghibur
khalayak pembaca (rekreatif)
Penulis menyajikan kata atau kalimat yang berfungsi sebagai media hiburan
bagi paembacanya tanpa ada unsur persuasif. karena bersifat hiburan, biasanya
pokok bahasan artikel ditulis lebih ringan.
.
C. Runag Lingkup Artikel Atau Koran
Artikel merupakan tulisan yang berisi pemikiran penulis tentang fenomena
masyarakat, politik, teknologi dan sebagainya yang dikemas scara khas dengan
gaya jurnalistik untuk diterbitkan pada khalayak pembaca khususnya pada media
masa harian seperti koran atau majalah.
Sering kita menemuia artikel yang dimuat surat kabaratau majalah
memiliki jenis-jenis yang berbeda.
1.
Jenis-jenis Artikel
Secara umum artikel dapat dibedakan menurut jenis serta tingkat kesulitan
yang dihadapinnya, antara lain :
a)
Artikel
praktis
Artikel praktis lebih banyak bersifat petunjuk
praktis tentang cara mrelakukan sesuatau , misalnya petunjuk cara membuka
internet, cara praktis merawat tanaman bonsai, dan lain sebagainya. Artikel
praktis lebih menekankan pada aspek ketelitian dan ketrampilan dari pada
masalah pengamatan dan pengembangan pengetahuan serta analisis peristiwa.
Artikel praktisbiasanya ditulis dengan menggunakan pola kronologis. Artinya
pesan disusun berdasarkan urutan waktu atau tahapan pekerjaan.
b)
Artikel ringan
Artikel ringan , lazim ditemukan pada rubrik
anak-anak, remaja, wanita dan keluarga. Artikel ini lebih banyak mengangkat
topik bhasan yang ringan dengan cara penyajiannya yang ringan pula, dalam arti
tidak menguras pikiran kita. Artikel ringan bisa dibaca secra sekilas ditempat
praktik doktor atau diruang-ruang tunggu terminal, stasiun atau bandara.
Artikel ringan dikemasdengan gaya panduan informasi dan hiburan.
c)
Artikel
halaman opini
Semua artikel termasuk opini (view) sifatnya
subjektif sedangkan berita (news) bersifat fakta objektif. Penamaan artikel
halaman opini dimaksudkan terutama untuk memudahkan dalam mengenali jenis-jenis
artikel yang terdapat dalam surat kabar, tabloid. Dan majalah. Selain itu untuk
mengenali karakteristik isinya, cara pendekatannya, dan topik-topik yang
dikupasnya. Artikel opini ini lazim ditemukan pada halaman khusus opini bersama
tulisan opini yang lain yakni tajuk recana, karikatur, pojok , kolom, dan surat
pembaca, artikel opini mengupas suatu masal serius dan tuntasdengan merujuk
pada pendekatan analisis akademis yang sifatnya relatif berat, karena itulah
artikel opini kerap ditulisoleh mereka yang memiliki latar belakang pendidikan
, pengetahuan, keahlian atau pengalaman memadai dibidangnya masing-masing.
d)
Artikel
analisis ahli
Artikel lazim ini biasa ditemukan pada halam muka,
halaman-halaman berita, halaman dan rubrik-rubrik khusus tertentu. Artikel
jenis ini ditulis oleh ahli pakar dibidangnya dalam bahasa yang apopuler dan
komunikatif. Artikel analisis ahli menghapus secara tajam dan mendalam suatu
persoalan yang sedang menjadi sorotan dan baha pembicaraan masyarakat. Topik
yang diangkat dan diabahas seperti ekonomi, politik, pendidikan ,sosial, agama,
budaya, industri, iptek.
Beberapa surat kabar besar di Indonesia menyediakan
ruang khusus untuk artikel analisis ahli.salah satu tujuannya antara lain,
mendekatkan pokok masalah yangsedang disorot dalam berita sebagai suatu
persoalan yang mrngandung pertanyaan, dengan tinjauan pakar dibidang yang sama
yang memberikan penjelasan dan jawaban kepada sidang pembaca.
e)
Artikel religi
Sesuai dengan istilahnya, artikel ini berisi tentang
ajaran agama atau keyakinan. Pada hari-hari tertentu media masa sering
menyediakan ruang yang memuat artikel religi, seperti surat kabar Harian
Rakyat, setiap hari jum’at menyediakan ruang u tuk artikel religi yang ditulis
oleh orang muslim. Dalam menulis artikel ini, siapapun dapat melakukannya asal
memahami ajaran yang dianut.
2.
Karakteristik
Artikel
Artikel yang ditulis untuk konsumsi surat kabar atau majalah, mrmiliki
tujuh karakteristik :
a)
Ditulis dengan
atas nama (by line story)
Artikel adalah karya individual, sebagai karya individual
, seperti juga puisi, puisi atau cerpen dalam dunia fiksi, artikrl harus
mencantumkan dengan jelas nama penulisnya. Untuk kategori artikel opini, nama
penulis biasanya dicantumkan di atas, dibawah judul. Sedangkan untuk artikel
diluar kategori opini seperti artikel ringan dan artikel praktis, nama penulis
biasanya agak disembunyikan dengan cara disimpan pada bagian akhir artikel, dan
itu pun ditempatkan dalam kurung..
b)
Mengandung
gagasan aktual atau kontroversial
Artikel apaun yang diuli, hedaknya mengandung
gagasan aktual, kontroversal, atau kedua-duanya. Gagasan aktual berarti gagasan
yang sifatnya baru, belum banyak ditulis, diketahui, atau dibicarakan orang,
sesuatu yang berada di luar batas yang biasa atau yang lazim.
Artoikel haruslah menghindari gagasan usang, atau
sesuatu yang datar-datar saja, monoton, karena pasti tidak laku dijual, tidak
akan dilirik dan diperhatikan pembaca. Hanya gagasan yang baru, segar, yang
diasumsikan memberikan alternatif serta nilai manfaat tinggi bagi masyarakat.
c) Menyangkut kepentingan sebagian terbesar khalayak
pembaca
Seseorang penulis tidak boleh asyik sendiri, artikel
yang ditulisnya harus lebih banyak memberi manfaat bagi kepentingan
mayoritas masyarakat sesuai dengan surat
kabar atau majalah yang memuat artikel tersebut.contoh : artikel opini
yangmengupas dampak kenaikan tarif bahan bakar minyak terhadap tingkat
pendapatan dan beban hidup masyarakat kelas menengah dan bawah diperkotaan,
sangat bersinggungan dengan kepentingan ratusan ribu bahkan jutaan orang.
d)
Ditulis secara
referensional dengan visi intelektual
Artikel adalah karya nonfiksi yang bertumpu pada
dunia kognisi. Suatu artikel lahir dari proses kreatif intelektual seseorang.
Sebagai karya intelektual seseorang, artikel apa pun yang ditulis haruslah
didukung oleh seperangkat bacaan, pengetahuan, dan teori yang relevan. Bacaan,
pengetahuan, dan teori yang relevan itu bisa didapat dari surat kabar, majalah
, jurnal, hasil-hasil penelitian , skripsi. Artikel yang ditulis secara referensial
dengan visi intelektual, karena itu, meniliki ciri, antara lain: logis,
sistematis, analitis, akademis, dan etis.
e)
Disajikan
dalam bahasa sederhana, jelas, menarik, hidup, segar, populir, komunikatif
Artikel konsumsi surat kabar atau majalah harus
tunduk pada bahasa jurnalistik,. Bahasa jurnalistik adalah salah satu ragam bahasa
yang lazim ditemui dan digunakan dalam pers seperti surat kabar, tabloid, dan
majalah. Ciri utama bahasa jurnalistik adalah sederhana, lugas, singkat,
menarik, segar, ringan dicerna, mudah diingat, mudah dimengerti, dan dipahami
arti, maksud, dan arahnya (komunikatif).
f)
Singkat dan
tuntas
Singkat mengandung dua pengertian, filosofis dan
teknis. Singlkat secara filosofis, berarti tidak bertele-tele, tidak
mendayu-dayu dan berputar-putar. Jadi tulkislah secara ringkas, langsung pada
pokok persoalan singkat secara teknis, berarti di sesuaikan dengan kapling atau
ruangan yang tersedia, yang mana untuk setiap surat kabar relatif berbeda-beda,
sebagai contoh, ada surat kabar terbitan ibu kota yang rata-rata memuat artikel
opini sepanjang 15-20paragraf, tetapi ada juga yang rata-rata memuat 21-26
paragraf.
tuntas,
artinya tidak bersambung ke edisi berikutnya, boleh saja bersambung kehalaman
lain namun masih tetap dalam edisi yang sama.harap diingat, surat kabar adalah
bacaan murah dan masal hanya untuk hari ini. Besok apalagi lusa sudah basi.
Mereka yang membaca surat kabar hari ini belum tentu besok atau lusa membaca
surat kabar yang sama.
g)
Orisional
Orisional menunjukkan pada dua hal. pertama, artikel
yang ditulis merupakan aslikarya sendiri, bukan hasil menjiplak atau membajak.
Untuk menghindari plagiat, maka seseorang penulis harus menguasai
sekaligus mengamalkan etika penulisan
dan penulisan secara konstan. Kedua, artikel yang ditulis harus yang asli,
bukan foto copy atau salinannya.
3.
Bagian –Bagian
Artikel
Pada umumnya bagian artikel terdiri atas judul
(head), nama penulis (by name), pendahuluan (intro), isi ( contects) dan
penutup (closing).
a)
Judul
Judul merupakan identitas terpenting yang diibaratkan seperti kepala bagi
manusia.
b)
Penulis
Penulis mencantumkan nama di artikelnya, dalam menulis artikel dapat
dilakukan sendiri maupun berdua,. Walaupun menulis berdua sangat jarng
dilakukan oleh penulis artikel di media masa harian, namun pada majalah ilmiah
hal ini lazim dilakukan.
c)
Pendahuluan
Pendahulauan merupakan kalimat atau paragraf pembuka sebagai pembuka awal
penulisan artikel.
d)
Isi
Merupakan uraian isi pesan yang disampaikan kepada pembaca.
e)
Penutup
Kalimat atau paragraf pada bagian terakhir sebagai penutup dari tulisan
artikel.
D. Langkah Penyuisunan Artikel Koran / Majalah
Sebagai proses kreatif,
menulis artikel di bagi kedalalam tiga tahap, yaitu persiapan menulis,
pelaksanaan penulisan, dan perbaikan materi tulisan. Ketiga tahap inisangat
menentukan berhasil tidaknya seseorang dalam proses penulisan artikel. Para
pecalon penulis dan penulispemula, sebaiknya mengikuti ketiga tahap menulis
artikel ini dengan baik.
1.
Tahap
Persiapan
Pada tahap ini kita harus menyiapkan beberapa hal,
anatara lain,(a) aspek administratif, (b) aspek teknis, (c) aspek akademis ,
dan (d) apek psikologis.. keempat aspek itu menurut para penulis dan kolumnis sukses, merupakan persyaratan
yng wajib ditempuh oleh para calon penulis atau penulis pemula. Kreatif dan
disiplin itulah kuncinya.
a)
Aspek
Administratif
Menyiapkan hal-hal yang sifatnya
administratif seperti mesin tik , pita mesin tik, komputer, tinta, kertas,
pensil, stabilo, dan sumber-sumber rujukan yang diperlukan seperti buku, surat
kabar, majalah, jurnal, kliping berita, kliping artikel, semua rujukan sumber
itu sebaiknya sudah di beri tanda agar kita dengan cepat dan mudah membaca
serta mengutipnya saat pengetikan pastikan tak ada yang terlewat.
b)
Aspek Teknis
Memastikan
peralatan kerja yang diperlukan berfungsi dengan baik. Mesin tik atau komputer
begitu juga printer, dalam keadaan siap dan baik digunakan, tidak ada gangguan
apapun. Kuasai program dengan baik. Tentukan kita akan mengetik pada program
apa, dan dihindari penggunaan program yang akan lebih banyak memberikan peluang
kepada kita untuk coba-coba hanya karena katerbatasan pengetahuan dan
pengalaman
c)
Aspek
Akademisi
Membuat
kerangka sederhana untuk memudahkan kita menulis sekaligus menghindari tumpang
tindih bahasan. Gunakan pola 3Pdan rumus ABC. Rumus ini sangat sederhana, mudah
dipahami dan dapat dilakukan oleh siapa pun.
Tentang kerangka 3P dan ABC yang dimaksud
adalah sebagai berikut: Bahwa 3P merupakan sebuah singkatan dari pendahuluan ,
pembahasan, dan penutup. Sedangkan rumus ABC bukan merupakan singkatan,
melainkan urutan pengerjaan yang
sifatnya alfabetis. Apabila dimaknai lebih lanjut, maka A berarti P1 (
pendahuluan), B berarti P2 ( pembahasa), C berarti P3(penutup). Hal yang
membedakan antara pola 3P dan rumus ABC yakni apabila pola 3P masih berupa
kerangka artikel yang belum terisidan hanya sebatas konseptual, sedangkan pada
rumus ABC kerangka tersebut harus sudah di isi dengan pertanyaan tertentu
sehingga menjadi operasional dan fungsional.
d)
Aspek
Psikologi
Menulis
adalah kegiatan kreatif yang sangat mengasyikan. Jangan pernah menganggap
menulis adalah pekerjaan yang sangat memberatkan atau menjengkelkan. Karena itu
buatlah suasana menulis menjadi menyenangkan . jika merasa nyaman dan nikmat
menulis kita dengan ditemani musik, maka siapkan dan putarlah kaset musik-musik
pilihan kesukaan. siapkan pula makanan ringan
atau cemilan bila diperlukan.
Singkat
kata secara psikologis dan bahkan secara biologis, ciptakan situasi kejiwaan
dan pencernaan yang menyenagkan sehingga sanggup duduk lama dibelakang mesin
tik atau komputer (minimal tiga jam).
2.
Tahap
Pelaksanaan Penulisan
Pada tahap pelaksanaan penulisan , pusatkan
perhatian hanya pada tulisan dan menghindari gangguan yang bisa membatalkan
ide. Dengan berpedoman pada kerangka karangan yang sudah dibuat disertai daftar
referensi yang sudah tersusun diatas meja, maka pekerjaan hanya satu : menulis
dan terus menulis.
Dalam tahap penulisan, kita harus memusatkan
perhatian hanya kepada tulisan yang sedang kita buat.semua hal yang mengganggu
harus dihindari seperti halnny:
(1)
Kehabisan
kata-kata
Masalah yang sering dialami
penulis adalah kehabisan kata-kata atau tidak dapat mengembangkan pokok bahasan
lagi, Menurut Haris Sumadiria ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
menghadapi masalah ini, yaitu :
a)
Penjelasan
Secara sederhana, penjelasan berarti membuat keterangan atau uraian
terhadap suatu persoalan yang dibahas, dengan memberikan penjelasan makna kata
istilah dan gagasan yang dibahas akan mudah dipahami secara lebih baik.
b)
Contoh
Kata dan kalimat yang ada pada opini biasanya merupakan gambaran hal yang
bersifat abstrak. Contoh diperlukan untuk menggambarkan sesuatu yang abstrak
menjadi konkret.
c)
Perbandingan
Perbandingan merupakan uraian artikel yang dapat menjelaskan kepada
pembaca, misalnya membandingkan antara negara satu dengan yang lain.
d) Kutipan
Menyertakan kutipan merupakan salah satu cara untuk mengembangkan artikel.
Kutipan dapat diambil dari kitab suci, tokoh, surat kabar, majalah, buku, atau
referensi-referensi lain. Yang relevan dengan topik yang dibahas. Kutipan
berfungsi untuk mengembangkan bahasan, mendukung, menguatkan, serta membangun
kreadibilitas gagasan penulis.
e)
Statistika
Data statistika dapat menghidupkan angka-angka yang ada diartikel, dengan
demikian, pembaca dapat terbantu dalam memahami atau mengenali apa yang ada
dalam statistik.
f)
Penegasan
Penegasan yaitu menyatakan kembali suatu pokok masalah dengan penyusunan
redaksi yang berbeda, pengesahan berarti memberikan penekanan pada kata atau
kalimat tertentu dengan maksud untuk dijadikan rujukan bagi pembaca.
(2)
Gaya penulisan
Artikel
Gaya penulisan seseorang
menentukan bisa tidaknya sebuah artikel dimuat di surat kabar. Ada beberapa
gaya penulisan selain mengikuti gaya penulisan penerbit surat kabar.
Diantaranya gaya penulisan tersebut yakni :
a)
Gaya penulisan
harus kritis, analisis dan eksplanatif atau bukan karangan fiksi
b)
Menghindari
penggunaan istilah atau bahasa teknis ilmiah, dan menggunakan bahasa ilmiah
populer, disertai penjelasan dengan bahasa yang sederhana.
c)
Alur penerapan
haris runtut dan logis
d)
Tulisan harus
terfokus, terorganisir, punya latar belakang
yang jelas.
e)
Tidak
bertele-tele, bombastisatau malah vulgar.
f)
Menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar. Penggunan bahasaasing atau bahasa derah
sebaiknya disertai padan kata atau penjelasan. Tidak menggunakan ungkapan
kalimat normatif.
3.
Tahap
Perbaikan (penyuntingan).
Pada tahap perbaikan atau penyuntingan materi
tulisan, kita harus membaca, memperhatikan, mengoreksi, serta melakukan revisi
terhadap beberapa hal yang menyangkut aspek teknis dan aspek substansi (materi
isi) tulisan , antara lain meliputi:
a)
Revisi Judul
Bzcz dan
periksa kembali judul artikel yang sebelumnya kita beri setatus “sementara”.
Pikirkan dan putuskan apakah judul “ sementara” itu akan ubah statusnya menjadi
judul “ permanen”, atukah perlu diperbaiki kembali sehingga menjadi lebih baik
dan memiliki nilai judul tinggi di mata pers dan khalayak pembaca.
b)
Revisi Intro
Intro
adalah bagian pembuka atau pendahuluan, intro artikel yang baik cukup tiga
paragraf. Tidak boleh dari itudan pastikan intro yang ditulis sudah memenuhi
syarat : ringkas, menarik, dan ditulisdalam bahasa jurnalistik yang baik..
c)
Revisi
Komposisi
Komposisi
berarti susunan. Susunan haruslah beraturan dan artikel yang baik harus tunduk
pada hukum komposisi. Sekali keluar dari hukum komposisi, maka artikel yang di
buat tidak ubahnya permainan sirkus. Kepala dijadikan kaki, kaki dijadikan
kepala. Karena itu periksalah apakah komposisi artikel yang di buat sudah baik.
d)
Revisi
akuransi
Telitilah
dalam mengutip nama seseorang, jabatan, pangkat, kedudukan, alamat, angka,
tanggal, bulan, tahun, salah tulis, salah mengetik angka, besar akibatnya. Jangan
sampai muncul tudingan sebagai penulis ceroboh. Biasakan bekerja dengan
cepattetapi juga tepat dan akurat. Setelah semuanya diyakini tidak ada yang
salah tulis atau salah kutip, telitilah kembali apakah data yang dikutip dan
paparkan relevan dengan pokok bahasan. Jika kurang relevan, sebaiknya kutipan
atau data tersebut dihapus.
e)
Revisi ejaan
dan istilahteknis
Tanpa
sadar, kita sering menggunakan istilah-istilah teknis yang hanya dimengerti dan
dipahami oleh lingkungan sendiri yang sangat terbatas. Ganti istilah teknis itu
dengan istilah yang dipahami umum.
f)
Revisi
Gramatik
Berkomunikasi secara tertulis, jauh berbeda dengan berkomunikasi secara
lisan. Bahasa lisan lebih banyak menekankan pengertian. Bahasa tulis lebih
menekankan pada struktur dan makna. Berhati-hatilah dalam masalah tata bahasa,
strukturkalimat, paragraf, kata dan ejaan, gunakan kalimat pendek, tegas,
jelas, sederhana, mudah dimengerti dalam membuat paragraf.
g)
Revisi bobot
dan substansi materi tulisan
Menulis
tidak skedar untuk memberi tahu, meyakinkan, membujuk atau mempengaruhipembaca
dan menghibur mereka. Menulis juka menunjukkan kapasitas dan kredibilitas
penulis. Menulis suatu topik sebaiknya disesuaikan dengan disiplin ilmu,
pengetahuan, keahlian atau bidang pengalaman penulis. Uji kualitatif seperti
itu juga diperlukan agar tidak salah dalam mengirim artikel.
h)
Asumsi dampak
yang diharapkan
Menulis
berarti komunikasi. Menurut teori, komunikasi yang baik adalah yang senantiasa
memperhatikan umpan balik. Komunikasi harus efektif agar mencapai hasil seperti
yang kita harapkan. Dalam kerangka inilah, kita selayaknya membuatpeta asumsi
dampak yang diharapkan terhadap dan dari khalayak pembaca.
E.
Contoh Artikel
Koran / Majalah
Ekonomi Indonesi
TEMPO.CO, Jakarta – Komite Ekonomi nasional
memprediksi pertumbuhan ekonomi indonesia pada 2014 akan tumbuh lebih rendah
dari pada tahun 2013. Ketua komite Chairul Tanjung mengatakan ekonomi indonesia
tahun 2014 hanya akan tumbuh pada kisaran 6,1-6,6 persen
“ ini jelas lebih rendah dibanding prediksikami
tahun ini pada kisaran 6,3-6.7 persen”. Kata Chairul dalam ambutan pembukaan
ekonomi, outlok 2014 di Menara Bank Mega, senin10 Desember 2014.
Target ini menurut Chairul memang disadari lebih
rendah dibanding target pemerintah sebesar 6,5-6,8 persen, ”kami realistis
dengan situasi perekonomian global yang sangat berpengaruh pada perekonomian
indonesia” katanya ketika menyamppaikan rancangan apbn 2014, Mentri Keuangan
Agus Martowardojo.
Adapun pada 2014 nanti, perekonomian tak akan jau
berbeda dibanding tahun 2013, sektor ekspor, kata Chairul, tak akan tumbuh
drastis. Dia menambahkan pertumbuhan ekonomi indonesia
pada 2014, tampaknya akan terus mengandalkan sumber konsumsi domestik , selain
itu, investasi juga akan menjadi penunjangan ekinomi indonesia pada 2014.
Sumber :
IV. KESEMPULAN
Seseorang penulis harus memiliki persepektif yang
berbeda dan mendalam ketika membuat sebuah artikel koran/majalah. Artikel
termasuk karangan yang dianalisa dari perspektifberbeda dan bersifat subjektif.
Artikel mempunyai beberapa tujuan , yaitu untuk memberitahu,
memengaruhi, meyakinkan, atau menghiber khalayak pembaca.dan adapun terkait
dengan ruang lingkup artikel diantaranya adalah sebagai berikut :
1.
Jenis artikel
2.
Karakteristik
artikel
3.
Bagian-bagian
artikel
Banyak penulis yang kesulitan membuat artikel
dikarenakan tidak mengetahui langkah-langkah dan teknik penulisan artikel. Pada
umumnya ada tiga langkah yang digunakan dalam menyusun sebuah artikel :
1.
Tahap
persiapan
2.
Tahap
pelaksanaan penulisan
3.
Tahap
perbaikan materi tulisan
V.
PENUTUP
Demikianlah makalah yang
dapat penulis susun, tentunya makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Kritik
dan saran yang membangun sangatlah diharapkan penulis untuk memperbaiki makalah
ini. Penulis minta maaf apabila ada penulisan atau ulasan yang salah atau
kurang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Amiin.
DAFTAR
PUSTAKA
Djuroto, Totok dan Bambang Suprijadi. 2009, Menulis Artikel dan Karya Ilmiah, Bandung
: PT Remaja Rosdakarya.
Sudarman, Paryati. 2008, Menulis di Media Masa.Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Sudarman , Haris.,2011,Menulis Artikel dan Tajuk Recana, Bandung : Simbiosa Rekatama Media.
Wibowo, Wahyu, 2006, Berani Menulis Artikel, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Nur Tanjung, Bahdin, H. Adrial, 2010, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Jakarta : Klencana.
Aji Putra, Brama, 2012, Menembus
Koran : Berani MenulisArtikel,Yogyakarta